Transisidemokrasi adalah periode antara (interval period) dari suatu orde otoriter ke orde yang tidak terlalu jelas sosoknya.Ketidakjelasan ini dipahami sebagai “rangkaian berbagai kemungkinan” bentuk orde politik. Transisi dapat mengarah kepada penciptaan sejenis demokrasi, kembalinya jenis razim otoriter yang lain, atau munculnya suatu alternatif yang
Indonesiaadalah sebuah negara yang wilayahnya terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan luas wilayah kurang lebih km2, terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil (sehingga disebut negara kepulauan) dan UUD’45 sebagai konstitusinya. jika sifat monopoli dikaitkan dengan Negara adalah suatu hak tunggal yang dilakukan oleh negara untuk
Pengertianpolitik segala kegiatan manusia yang berorientasi kepada masyarakat secara keseluruhan, atau yang berorientasi kepada negara. Sebuah keputusan disebut keputusan politik apabila diambil dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai keseluruhan. Suatu tindakan harus disebut politis apabila menyangkut masyarakat sebagai keseluruhan.
Dalampolitik, pemerintah otoriter adalah satu di mana kekuasaan politik terkonsentrasi di pemimpin. Otoritarianisme sering disebut sebagai ideologi politik otoriter, yang merupakan bentuk pemerintahan yang ditandai dengan penekanan hanya pada kekuatan pribadi dari negara atau tertentu, terlepas dari tingkat kebebasan individu.
Benarbenar ironis sekali. Pemerintah mengesampingkan hak-hak dasar dari warga Negara untuk membela diri dalam bentuk mengklarifikasi dalam suatu forum musyawarah—kalau memang Negara ini masih ingin disebut menjungjung tinggi musyawarah—atau dengan membawa perkara ini ke peradilan—jika masih mau disebut Negara hukum.
Oleh Zezen Zaenal Mutaqin* Dalam Islam, peranan teks (nas) memegang posisi yang sangat sentral. Teks yang dimaksud adalah Alquran dan Hadits. Dua hal tersebut oleh nabi sendiri disebut sebagai “warisan yang apabila kita semua berpegang pada keduanya niscaya tidak akan tersesat dalam kehidupan di dunia ini” Dalam keyakinan umat Islam, meski dalam
Dapatdisimpulkan, konfigurasi politik suatu negara tidak dapat dipandang secara "hitam - putih" untuk disebut demokrati atau otoriter. Tidak mungkinnya penyebutan mutlak itu akan terasa jika pilihan suatu negara atas suatu konfigurasi politik dikaitkan dengan tujuan atau keperluan pragmatisnya. Adakalanya ototiterisme kesejahteraan rakyatnya
Jikasuatu negara memilih demokrasi sebagai pilihannya maka peraturan yang paling tepat dan dapat menjamin serta mewujudkan demokrasi yang disebut yaitu konstitusi demokrasi. Demokrasi pada periode 1998 sampai dengan sekarang,Dengan runtuhnya rezim otoriter orde Baru ini memberikan harapan baru untuk tumbuhnya demokrasi di Indonesia ini
Adanyapemimpin otoriter akan menghasilkan pelaksanaan negara yang keras dan kejam hingga akhirnya dapat menghancurkan suatu negara tersebut. Menurut Ibnu Khaldun pelaksanaan kekuasaan secara lemah lembut adalah pelaksanaan kekuasaan yang terbaik.
Totalitarianismeadalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan negara tidak terbatas dan mengontrol hampir semua aspek kehidupan publik dan pribadi. Kontrol ini meluas ke semua masalah politik dan keuangan serta sikap, moral, dan kepercayaan rakyat. Konsep totalitarianisme dikembangkan pada tahun 1920 oleh fasis Italia.
Sebuahalamat email yang mewakili banyak alamat email sekaligus disebut sebagai mailing list. Sebuah alamat email biasanya memiliki format semacam username@host.domain, misalnya: myname@mydomain.com. • HTML - Hypertext Markup Language, merupakan salah satu varian dari SGML yang dipergunakan dalam pertukaran dokumen melalui protokol HTTP.
Prabowomengatakan, berdasarkan pengalaman, selama 40 hingga 50 tahun terakhir, Indonesia telah menemukan cara tersendiri, cara Asia untuk menyelesaikan tantangan. "Kami memutuskan pengalaman bersama kami didominasi, diperbudak, dieksploitasi, memaksa kami sekarang untuk berjuang dan menciptakan lingkungan yang damai," kata Menhan.
Sebagianbesar negara yang menerapkan demokrasi perwakilan disebut juga negara demokrasi liberal. Karena lebih menghargai kebutuhan warga negara daripada kebutuhan seluruh negara. Melalui demokrasi presidensial, presiden suatu negara memiliki sejumlah besar kekuasaan atas pemerintah. Presiden dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh
Jikadi Indonesia demokrasi tersebut ditafsirkan sesuai dengan konteks kebudayaan masyarakat Indonesia, maka demikian pula di Negara Malaysia dan Thailand. Jika di dua Negara terakhir menggunakan demokrasi parlementer, maka di Indonesia menggunakan demokrasi presidensiil. Namun demikian corak adaptasi demokrasi dengan budaya local sangat kental.
Rakyatboleh menentukan, memilih dan memutuskan apapun kebijakan yang akan hendak ataupun yang sudah siap dikeluarkan oleh pemerintah. Demokrasi juga dapat menjegah suatu kepemimpinan yang otoriter yang mungkin dilakukan oleh
M5pEz. Pengertian OtoriterAsal Kata OtoriterSikap OtoriterSifat PemimpinCiri-ciri Negara Otoriter dan Contohnya1. Pemimpin Menjabat Dalam Waktu yang Lama2. Tidak Dihargainya HAM Hak Asasi Manusia3. Tidak Adanya Pemerataan Infrastruktur4. Oganisasi Baru Selalu Dicurigai5. Kekuasan Tertinggi Berada di Tangan PemimpinShare thisRelated posts Pengertian Otoriter – Suatu organisasi sosial melalui transfer kekuasaan berbeda dengan demokrasi dan individualisme. Dalam politik, pemerintah otoriter adalah pemerintah di mana kekuatan politik terkonsentrasi terhadap seorang pemimpin. Otoritarianisme akan bergantung pada kekuasaan sebagai referensi yang akurat. Ia akan menggunakan otoritas sebagai dasar untuk berpikir saat berhadapan dengan orang lain dan saat merespons masalah. Otoritarianisme merupakan suatu bentuk organisasi sosial yang ditandai oleh transfer kekuasaan. Ini berbeda dengan individualisme dan demokrasi. Dalam politik, pemerintahan otoriter adalah pemerintah di mana kekuatan politik terkonsentrasi pada seorang pemimpin. Otoritarianisme biasanya disebut sebagai politik otoriter. Ini adalah bentuk pemerintahan yang ditandai oleh penekanan pada kekuasaan hanya pada negara atau orang tertentu, terlepas dari tingkat kebebasan individu. Otoritarianisme berbeda dari totaliterisme dalam lembaga sosial dan ekonomi yang tidak berada di bawah kendali pemerintah. Sistem ini biasanya menentang demokrasi, sehingga umumnya kekuatan negara dicapai tanpa melalui sistem pemilihan yang demokratis. Asal Kata Otoriter Istilah otoritarianisme berasal dari bahasa Inggris otoriter. Kata otoriter itu sendiri berasal dari otoritas Inggris, yang sebenarnya merupakan turunan dari kata Latin auctoritas. Kata ini berarti pengaruh, kekuasaan, otoritas, otoritas. Dengan otoritas ini, orang dapat memengaruhi pendapat, pemikiran, gagasan, dan perilaku orang, baik secara individu maupun dalam kelompok. Otoritarianisme adalah pemahaman atau posisi yang memiliki otoritas, kekuasaan, dan otoritas, termasuk cara hidup dan tindakan. Baca juga Pengertian Pemerintah Sikap Otoriter Otoriter adalah sebuah sikap yang mengambil keputusan terlebih dahulu tanpa mempertimbangkan akibatnya. Sikap ini tidak baik untuk berorganisasi. Dimana salah seorang anggota organisasi melalukan keputusan dengan sendirinya tanpa musyarawarah terlebih dahulu kepada anggota organisai lainnya. Tentu sikap ini akan berdampak buruk bagi kemajuan organisasi tersebut. Apalagi seorang pemimpin yang memiliki sikap seperti itu, akan berdampak buruk bagi kemajuan organisasi. Seorang pemimpin harus memiliki sikap demokratis yaitu musyawarah terlebih dahulu sebelum melakukan keputusan. Keputusan yang dipilih harus dipikir dan diperhitungkan sebab akibatnya. Kemajuan soatu organisasi berada di tangan pemimpin organisasi. Pemimpin yang otoriter biasanya memiliki 3 ciri khas, yaitu Monoisme adalah faham dimana pemimpin menolak keanekaragaman pendapat, tidak menghargai pendapat orang lain, dan selalu memaksakan kehendak bahwa Kekerasan itu lumrah kekerasan disini bisa berupa kekerasan fisik atau pun kekerasan psikis, organisasi kampus jarang melakukan tindakan kekerasan fisik dan lebih cenderung menyerang psikis dipuncak adalah tujuannya biasanya pemimpin yang seperti ini akan mempertahankan jabatannya, demi mengeruk semua fasilitas yang diberikan kepada dirinya, memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya dan dengan berbagai alasan menutupi kebusukannya. Baca juga Pengertian Kapitalis Sifat Pemimpin Kepemimpinan otoriter atau dapat disebut sebagai kepemimpinan otokratis atau diktator adalah kepemimpinan di mana seorang pemimpin bertindak sebagai diktator, pemimpin adalah penguasa, dan semua kontrol ada di tangan pemimpin. Seorang diktator jelas tidak suka pertemuan, majelis atau bahkan konsultasi karena dia tidak ingin ada perbedaan untuk seorang diktator dan tentu saja suka menegakkan kehendaknya. Kepemimpinan diktatorial Semua hal yang terkait dengan keputusan ada di tangan pemimpin atau semua pedoman ada di tangan seorang pemimpin, semua bentuk hukuman, larangan peraturan juga dapat berubah tergantung pada suasana hati pemimpin. Jika kita melihat gaya kepemimpinan secara maksimal, kepemimpinan otoriter seperti Pertama, karena kita melihat seberapa besar pengaruh atau intervensi pemimpin kemudian melanjutkan kepemimpinan demokratis yang menjadi bawahannyaKedua, manajer dapat bekerja sama danKetiga, kepemimpinan Laissez Faire, yaitu para pemimpin yang tidak bertindak sebagai pemimpin dari semua kebijakan bebas ditentukan oleh anggota mereka. Jenis kepemimpinan otoriter ketika diterapkan sekarang mungkin kurang relevan, tetapi jika kita melihat lagi gaya kepemimpinan situasional, jenis kepemimpinan ini dapat diterapkan pada anggota atau bawahan dengan tingkat kedewasaan yang rendah, yaitu, ketika seorang pemimpin menghadapi bawahan, yang tidak bisa atau belum mendominasi hampir semua bidang menjadi tanggung jawab utamanya. Pemimpin yang bertipe demokratis menjelaskan kepemimpinannya sebagai indikator, hubungan antar bawahan dengan atasannya bukan seperti majikan terhadap pembantunya, melainkan sebagai keluarga diantara temen-teman sekerjanya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi bawahannya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan dan keinginan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, serta mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. Jenis kepemimpinan ini mewakili faktor manusia yang paling penting dan penting dalam organisasi. Jenis ini memanifestasikan dirinya dalam dominasi perilaku sebagai penyelamat dan pelindung perilaku yang ingin memajukan dan mengembangkan organisasi. Di samping itu, diwujudkan juga pada perilaku pimpinan sebagai pelaksana. Pemimpin dalam tugasnya, pemimpin yang demokratis mau menerima bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari bawahannya, juga kritik yang dapat membangun dari para bawahan atau anggotanya yang diterimanya sebagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya. Baca juga Pengertian Dokter Ciri-ciri Negara Otoriter dan Contohnya 1. Pemimpin Menjabat Dalam Waktu yang Lama Hal yang bisa dilihat dari negara otoriter adalah pemerintahan yang cukup lama. Sebagaimana, pemimpin-pemimpin negara tersebut dijuluki sebagai diktator. Contohnya saja, ada beberapa pemimpin negara yakni Moammer Kadafi dan juga kasus besar juga yang berada pada saat pemerintahan Bashar Al Ashad. Dan hal itu pula yang sebenarnya menjadi pemicu terjadinya penyebab perang Amerika dengan Suriah, karena pemerintahan Bashar Al Ashad yang tidak kooperatif sama sekali terhadap Pertimbangan dan Kemajuannya. Jabatan yang lama tentunya tidak lepas dari tujuan pemimpin itu sendiri. Banyak sebenarnya bila digambarkan/didefinisikan secara luas. Namun sebagai contoh saja, tujuan dari lamanya pemerintahan tersebut bermacam-macam seperti perluasan politik pemanfaatan ekonomi dan juga tujuan-tujuan lainnya. 2. Tidak Dihargainya HAM Hak Asasi Manusia Dengan semakin lamanya suatu pemerintahan menjabat, maka sudah dipastikan pada hak-hak rakyatnya akan terkikis sedikit demi sedikir. jangka panjangnya, hak-hak masyarakat yang sebenarnya mudah didapat menjadi semakin sulit karena banyak batasan-batasan yang ada. Hasil dari itu adalah adanya protes/demo dari masyarakat, dan kemudian berkembang menjadi penyebab pelanggaran HAM secara vertical. Kemudian, terjadinya penyebab konflik secara horizontal yang terjadi antara pihak pembela pemerintah dan oposisi. 3. Tidak Adanya Pemerataan Infrastruktur Pemerintah yang hanya terfokus pada pusat, maka tentunya berbagai daerah yang terutama berada dalam wilayah pelosok/terpencil ini mengalami kemunduran infrastruktur. Mungkin itu juga yang dulu sempat memicu beberapa konflik lokal seperti penyebab konflik Ambon dan penyebab konflik Poso. 4. Oganisasi Baru Selalu Dicurigai Negara yang otoriter selanjutnya adalah dicuriganya organisasi-organisasi baru. Pemimpin yang otoriter pasti selalu ketakutan akan adanya organisasi-organisasi ini . Namun,dicurigai sebagai pemberontak/Revolusi negara. Oleh karena itu biasanya ada aturan-aturan yang mencegah pembentukan organisasi di suatu negara, karena dikhawatirkan sebagai tanda lahirnya gerakan opisisi lainnya, meskipun sebenarnya organisasi tersebut tidak ada keterikaitan dengan politik. Hal ini terjadi pada Korea Utara, Kim melarang seluruh masyarakat untuk membuat organisasi-organisasi kemasyarakatan. 5. Kekuasan Tertinggi Berada di Tangan Pemimpin Yang namanya pemerintahan otoriter, Pastinya segala sesuatu sang pemimpinlah yang mengontrol dan mengatur. Demikianlah penjelasan tentang Otoriter dari semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Daftar Isi Pengertian Otoriter Ciri-ciri Otoriter Contoh Otoriter 1. Pemerintahan Otoriter di Mesir 2. Pemerintahan Otoriter di Filipina Otoriter adalah salah satu istilah yang kerap kita temukan dalam konteks kepemimpinan dan pemerintahan. Otoriter dapat diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri yang selalu dipandang otoriter memiliki kecenderungan keras kepala dan bersifat kaku hingga memaksakan keinginan kepada khalayak. Nah, dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih lengkap mengenai pengertian otoriter, ciri-cirinya, serta jurnal dalam otoriter adalah tindakan menurut kemauan sendiri di mana setiap produk pemikiran dipandang benar. Otoriter ditandai dengan pemusatan kekuasaan pada diri sang pemimpin sendiri. Pemimpin dalam sistem yang otoriter biasanya sangat dominan dalam pengambilan keputusan dan pembentukan kebijakan. Si pemimpin meyakini bahwa organisasi yang ia pimpin adalah miliknya kepemimpinan otokratik digambarkan sebagai kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin dengan sikap menang sendiri, tertutup pada saran dari luar, dan memiliki idealisme tinggi. Selanjutnya akan kita bahas secara lengkap dalam OtoriterKepemimpinan otoriter memiliki ciri-ciri sebagai berikut, mengutip mutlak terpusat pada dan kebijaksanaan selalu dibuat oleh berlangsung hanya satu arah dari pemimpin kepada harus selalu dicetuskan oleh mengawasi sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahan secara diberikan kepada bawahan secara atau anggota tidak memiliki kesempatan untuk memberikan saran, pendapat, dan menuntut kesetiaan mutlak dan prestasi sempurna dari anggotanya tanpa banyak ditemukan kritik daripada cenderung bertindak kasar dan kaku dalam ada paksaan, ancaman, dan hukuman dalam jalannya jawab keberhasilan organisasi hanya di tangan terlalu ditonjolkan sebagai simbol keberadaan juga sering menonjolkan diri sebagai penguasa bersikap megalomania atau gila organisasi identik dengan tujuan pribadi anggota lebih diutamakan daripada kinerja, kejujuran, dan norma-norma moral serta organisasi sangat OtoriterSetelah mengetahui ciri-ciri otoriter di atas, kamu mungkin bisa mulai membayangkan bagaimana kepemimpinan otoriter berlangsung. Apabila belum terbayang, kamu bisa melihat contoh-contoh kepemimpinan otoriter di bawah Pemerintahan Otoriter di MesirMesir pernah dikenal sebagai negara yang otoriter. Mengutip jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam Mesir merdeka pada 1922 setelah menjadi bagian koloni Inggris. Mereka memulai pemerintahan dalam bentuk monarki konstitusional dan menerapkan sistem demokrasi parlementer. Tetapi sistem demokrasi parlementer itu tidak berjalan sebagaimana 1952, terjadi peristiwa kudeta di mana Raja Farouk turun tahta. Kudeta yang dipimpin Gamal Abdel Nasser itu mengubah sistem pemerintahan Mesir menjadi republik. Namun, bukannya semakin demokratis, negara itu justru dipimpin oleh rezim militer. Pemerintah membatasi kebebasan sipil dalam berserikat dan berpolitik, salah satunya lewat larangan pembentukan partai politik sejak sendiri menggeser koleganya, Presiden Mohammad Naguib, dan membuat dirinya sendiri menjadi presiden berikutnya. Nasser menerapkan ideologi sosialis-nasionalis dalam memimpin Mesir. Meskipun ada beberapa programnya yang baik untuk keadilan sosial, namun demokrasi tidak berjalan di itu terus berlanjut ke presiden berikutnya. Hingga pada 1977, Presiden Anwar Sadat memberlakukan sistem multipartai. Bersamaan dengan itu, kekuatan Islam di bidang politik pun hal tersebut menimbulkan kekhawatiran kaum liberal-sekuler karena pembentukan Mesir sebagai negara Islam dinilai akan mengancam kebebasan masyarakat Mesir. Sadat sendiri khawatir dan akhirnya membatasi pergerakan organisasi Islam yang menentang kebijakan pemerintah Mesir. Sikap dan tindakan otoriter Sadat dinilai melanggar Hak Asasi dipimpin oleh Nasser dan Sadat, Mesir menerapkan sistem pemerintahan yang lebih tepat disebut oligarki militer, di mana peran sipil dalam pemerintahan sangat terbatas dan hanya bersifat sebagai ornamen politik. Rezim otoriter di Mesir akhirnya tumbang setelah peristiwa revolusi di negara-negara Arab atau Arab Spring pada Pemerintahan Otoriter di FilipinaFilipina juga pernah mengalami pemerintahan otoriter di bawah Ferdinand Edralin Marcos. Mengutip jurnal dari Universitas Muhammadiyah Malang dalam Marcos menjabat selama kurang lebih 20 tahun sejak 1965 hingga 1986. Selama menjabat, Marcos sengaja membuat dirinya boleh menjadi presiden hingga empat Marcos di satu sisi mengantarkan Filipina menjadi negara yang makmur dalam hal pangan. Filipina mengalami swasembada pangan karena produksi beras yang melimpah, hingga mampu mengekspor beras ke luar negeri. Ekonomi Filipina cenderung di sisi lain, keberhasilan ekonomi itu tidak berlangsung lama. Terjadi kesenjangan sosial yang parah antara masyarakat yang kaya dan yang miskin. Isu korupsi juga berkembang hingga menimbulkan kerusuhan sipil di seluruh penjelasan mengenai otoriter. Semoga bermanfaat. Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] des/fds
Al Bilal Eduaksi Thursday, 04 Nov 2021, 2347 WIB Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku Miriam Budiardjo,2002 atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi Ramlan Surbakti,1992 kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Didalam negara ada yang berkuasa yaitu pemerintah, yang memegang kekuasaan negara. kekuasaan negara merupakan kewenangan suatu negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk mencapai keadilan, kemakmuran dan keteraturan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kekuasaan negara yang bertujuan memelihara dan mempertahankan kekuasaan semata-mata. Pemerintahan suatu negara banyak macam nya, ada yang demokratis dan otoriter Disini saya akan membahas pemerintah otoriter pemerintahan otoriter sangat kontras dengan pemerintah demokratis yang dimana pemerintah demokratis yang menjunjung tinggi kebebasan dalam berpendapat. pemerintahan otoriter yaitu bentuk pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya pada negara atau pribadi tertentu, tanpa melihat derajat kebebasan dalam berpendapat dalam individu. Sistem ini biasanya menentang demokrasi, sehingga biasanya kuasa pemerintahan diperoleh tanpa melewati sistem demokrasi pemilihan umum. Jadi singkat nya pemerintahan otoriter ini sangat sangat membelenggu kebebasan dalam suatu individu untuk mengkeritik atau pun menyampaikan aspirasi pada suatu sistem yang salah. Dampak dari pemerintah otoriter di Bidang Pertahanan dan Keamanan Penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan juga berakibat pada bidang pertahanan dan keamanan. Dalam hal ini, terjadi ketertinggalan profesionalitas aparat, yaitu adanya ketidaksesuaian antara kualitas dengan tuntutan zaman. Komponen-komponen pertahanan keamanan bahkan sering dijadikan sebagai alat bagi penguasa untuk memperkuat kedudukannya. Akibatnya, sering terjadi konflik antara aparat keamanan dengan warga masyarakat yang merasa diperlakukan secara tidak adil. Akibat terlalu banyaknya konflik, aparat keamanan tidak mampu mencegah secara dini atau menangani gejolak sosial dan gangguan keamanan. dan dampak yang paling besar dari penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan pemerintahan otoriter adalah berkembangnya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Korupsi, artinya suatu penyelewengan dan penggelapan terhadap uang negara atau perusahaan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau orang lain. Kolusi, artinya suatu kerja sama secara rahasia untuk maksud yang tidak terpuji atau persekongkolan antara pengusaha dengan pejabat. Nepotisme, artinya suatu kecenderungan untuk mengutamakan atau menguntungkan sanak saudara sendiri terutama dalam hal jabatan atau pangkat. Dengan kata lain, suatu tindakan untuk memilih kerabat atau sanak saudara sendiri atau teman-teman terdekatnya untuk memegang atau menguasai suatu instansi atau jabatan. Korupsi tumbuh subur terutama pada negara-negara yang menerapkan sistem politik yang cenderung tertutup, seperti absolut, diktator, totaliter, dan otoriter. Hal ini karena semakin lama seseorang berkuasa, penyimpangan yang dilakukannya akan semakin menjadi-jadi. Pada penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan atau tertutup, segala perencanaan dan kebijakan pemerintah lebih banyak untuk kepentingan mempertahankan kekuasaan daripada untuk kesejahteraan rakyatnya kekuasan politik otoriter Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Eduaksi Terpopuler Tulisan Terpilih
Jakarta Otoriter adalah istilah yang mungkin sudah sering kamu dengarkan. Istilah ini berkaitan dengan gaya kepemimpinan seseorang di suatu organisasi, perusahaan, maupun di sebuah negara. Gaya kepemimpinan ini cenderung dinilai negatif oleh banyak orang. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli dan Macam-Macam Gaya Memimpin Leadership Adalah Kepemimpinan, Kenali Kemampuan yang Harus Dimiliki Attitude Artinya Sikap yang Bisa Diciptakan, Ini Penjelasan Para Ahli Sebenarnya, gaya kepemimpinan otoriter tidak selalu berkonotasi negatif. Gaya kepemimpinan otoriter ini berguna ketika suatu organisasi membutuhan sosok pemimpin yang bisa memutuskan sesuatu dengan cepat dan akurat. Selain itu, gaya kepemimpinan ini juga membuat sesuatu tampak sempurna, karena tidak menoleransi adanya kesalahan sekecil apapun. Otoriter adalah berkuasa sendiri. Pemimpin otoriter cenderung merasa dirinya paling pintar dan mengerti, serta tidak suka mendapat kritik dan masukan. Gaya kepemimpinan otoriter memiliki kecenderungan memaksakan kepatuhan mutlak. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Sabtu 23/7/2022 tentang otoriter Rusia Vladimir Putin menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan menghentikan program senjata pemimpin sumber pixabaySebelum mengenal apa itu otoriter, kamu perlu memahami terlebih dulu tentang kepemimpinan. Pengertian kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang memiliki arti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi. Otoriter adalah salah satu jenis gaya kepemimpinan yang dikenal juga dengan sebutan otokratis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, otoriter adalah berkuasa sendiri atau sewenang-wenang. Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang memusatkan kekuasaan penuh pada pemimpin. Biasanya, para bawahan atau anggota tidak diberikan kebebasan untuk menentukan tujuan mereka sendiri. Dalam arti, otoriter adalah keputusan pemimpin bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat, dan anggotanya tidak diberi kesempatan berpendapat. Otoriter adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur apa pun di perusahaan/organisasi. Terkadang, gaya kepemimpinan ini bisa berjalan sukses, jika memang pemimpin punya pengalaman dan keterampilan Pemimpin OtoriterCiri-ciri pemimpin otoriter adalah sebagai berikut 1. Organisasi atau perusahaan dianggap sebagai milik pribadi dan atasan memiliki hak penuh atas itu. 2. Bawahan hanyalah sebagai alat semata untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. 3. Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang lain. 4. Semua keputusan dari pemimpin adalah paling benar. 5. Sering menggerakkan bawahan dengan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan ancaman. 6. Cenderung membuat pilihan hanya dari pemikiran atau idenya sendiri. 7. Memandang ide bawahan tidak lebih baik. 8. Pemimpin otoriter membuat inovasi dan kreativitas tidak bisa dikembangkan. 9. Di bawah pemimpin otoriter, banyak yang merasa tugas yang dikerjakan hanya didasarkan pada ketakutan dan ancaman. 10. Sangat berorientasi pada hasil dan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan OtoriterIlustrasi Pemimpin Image by Free-Photos from PixabayMelansir kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut Kelebihan Gaya Kepemimpinan Otoriter Kelebihaan gaya kepemimpinan ororiter adalah - Waktu yang dihabiskan untuk membuat keputusan penting dapat dikurangi. - Rantai komando dapat dengan jelas ditekankan. - Kesalahan dalam implementasi rencana dapat dikurangi. - Menggunakan gaya kepemimpinan otoriter menciptakan hasil yang konsisten. Kekurangan Gaya Kepemimpinan Otoriter Kekurangan gaya kepemimpinan ororiter adalah - Sangat ketat terkadang dapat menyebabkan pemberontakan karyawan. - Membunuh kreativitas dan inovasi karyawan. - Mengurangi sinergi & kolaborasi grup. - Masukan kelompok berkurang secara dramatis. - Kepemimpinan otoriter meningkatkan tingkat keluar masuk karyawan. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan LainnyaMacam-Macam Gaya Kepemimpinan. Foto Freepik- Gaya Kepemimpinan Demokratis. Dalam konsep kepemimpinan demokratis, anak buah bawahan mempunyai peranan penting dan dilibatkan dalam setiap keputusan. Setiap bawahan diberikan tugas dari atasan sesuai dengan kemampuan atau keahlian masing-masing. Kreativitas, kejujuran, usaha, dan tanggung jawab, sangat terlihat jelas lewat gaya kepemimpinan yang satu ini. Komunikasi yang terjalin dari gaya kepemimpinan ini bersifat dua arah, di mana setiap bawahan dapat menyampaikan masukan jika diperlukan. Sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis akan disegani oleh bawahan, bahkan difavoritkan. - Gaya Kepemimpinan Birokrasi. Di sini, pemimpin tidak hanya bertugas sebagai atasan, tapi juga harus memastikan bahwa semua aturan dipatuhi oleh karyawan. Kepemimpinan birokrasi ini cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin dari para karyawan. Jadi, sekiranya ada karyawan yang malas-malasan atau tidak menunjukkan kinerja baik, atasan bisa segera mengambil sikap. - Gaya Kepemimpinan Karismatik. Kata 'karisma' yang berasal dari bahasa Yunani sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang. Karisma dipandang sebagai kemampuan atau kualitas istimewa manusia yang tidak dimiliki oleh semua orang dewasa. Berdasarkan hal itu, pemimpin yang baik adalah seseorang yang memiliki karisma di dalam dirinya. Seorang pemimpin karismatik memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga mampu memengaruhi anak buahnya. Dengan pembawaan seperti itu, pemimpin karismatik akan membuat orang kagum, yakin, dan benar-benar percaya. - Gaya Kepemimpinan Inovatif. Setiap organisasi maupun perusahaan selalu membutuhkan inovasi berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan sosok pemimpin dengan pribadi yang inovatif pula. Pasalnya, itu nanti akan berpengaruh pada bagaimana cara ia memimpin organisasi atau perusahaan. Inilah yang dikenal dengan gaya kepemimpinan inovatif atau innovative leadership style. Gaya kepemimpinan inovatif lebih mengarah pada perusahaan yang memproduksi produk, layanan, dan jasa. Tipe pemimpin seperti ini akan mengarahkan setiap karyawan memiliki ide-ide segar demi kemajuan perusahaan. - Gaya Kepemimpinan Partisipatif. Partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang mengarah pada kepercayaan dan loyalitas dari bawahan ke pemimpin. Dalam hal ini, baik pimpinan maupun bawahan akan terlibat bersama menentukan kebijakan dan aturan lainnya. - Gaya Kepemimpinan Transaksional. Gaya kepemimpinan transaksional mengutamakan berbagai kesepakatan antara pimpinan dan anggotanya. Bentuk kesepakatan tersebut berupa reward hadiah/penghargaan dan punishment hukuman/sanksi. Kesepakatan ini akan 'memancing' semangat para anggota bekerja sebaik-baiknya untuk memperoleh penghargaan. Sementara, bagi mereka yang tidak sanggup mencapai tujuan, maka harus siap menerima segala bentuk sanksi. - Gaya Kepemimpinan Delegatif. Hampir mirip dengan gaya kepemimpinan demokratis, di mana seorang atasan memberi kepercayaan pada tim yang ia pimpin. Dari sini, dapat terlihat bagaimana cara pemimpin meningkatkan kerjasama antara dirinya dan anggota tim dalam menyelesaikan tugas. Sembari bekerja sama, pemimpin tipe ini bisa sekaligus mengawasi jalannya sistem agar tidak 'kebablasan'. Umumnya, cara memimpin seperti ini ditemukan pada perusahaan start-up yang masih berkembang. - Gaya Kepemimpinan Situasional. Seperti namanya, gaya kepemimpinan situasional menekankan pada pengaruh lingkungan dan situasi. Dalam penerapannya, gaya kepemimpinan situasional terbagi menjadi 2 dua teori, Teori kepemimpinan Hersey dan Blanchard dengan empat gaya, yaitu gaya bercerita, gaya penjualan, gaya berpartisipasi, dan gaya mendelegasikan. Kemudian ada pula, Teori kepemimpinan SLII Blanchard, yang berfokus pada pengarahan, pembinaan, pendukung, dan delegasi. - Gaya Kepemimpinan Transformasional. Secara sederhana, kepemimpinan transformasional diartikan sebagi proses mengubah dan mentransformasikan individu menuju perubahan. Di dalamnya, pemimpin terlibat untuk memenuhi kebutuhan para karyawan agar kualitas mereka semakin meningkat.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
sebuah negara disebut otoriter jika